Indie : tau gaya gak tau nama

Saya memberi judul itu kepada posting kali ini karena saya telah meliahat apa yang telah saya teliti.
Karena selama ini saya wawancara terhadapa bocah SD tentang grafiti,dan distro dimana mereka mengetahui itu apa dan saya terkejut ketika saya bertanya "kamu tau indie gak ?" ada salah satu dari mereka berkata "kayaknya pernah denger" ada lagi "itu di iklan mio soul" dan selebihnya mereka tidak menjawab.
Ketika saya menjelaskan apa itu indie ternyata mereka baru "oh!"
Bagi saya, indie harus diketahui sejak dini karena mereka harus berpikir tentang yang asik tapi gak cuma berisik.
Anak SD emeang ada2 aja tingkah lakunya tapi mungkin setelah saya beri tau tentang indie mereka akan meninggalkan kebiasaan mengenal budaya mereka dan mulai memunculkan ide ide kreativitas



Read More......

Download Aplikasi

Download Aplikasi



Google Web Accelerator


Aplikasi ini adalah aplikasi yang berfungsi untuk meningkatkan performa koneksi internet. Peningkatan performa yang dihasilkan memang tidak begitu besar, tetaapi aplikasi ini wajib dipakai para pengguna dial up.




Windows Media Classic


Mainin File mp3 kamu disini lumayan aplikasi yang enteng dan efisien.







Read More......

PS

Avagtur




Read More......

XBox

Avagtur




Read More......

PC

Avagtur




Read More......

Game ...

Download Game

Mau download game gratis ?

Yakin mau download game gratis ?

Dibawah ini terdapat nama game, isinya, dan link untuk mendownloadnya


Super Mario Forever = game Mario Bros tau kan ?
Download Super Mario Forever


RIP3 = game perang di masa depan, menghadapi robot yang ingin menguasai bumi !
Download RIP3


Imperial Sudoku = asah otak kamu dengan permainan sudoku !
Download Imperial Sudoku


Real Chess = asah otak kamu dengan game catur ini !
Download Real Chess


Mini Golf Pro = permainan golf yang seru ! (kamu bisa bikin lintasan sendiri)
Download Mini Golf Pro


KGB Hunter = game mobil gangster bertugas menghancurkan gangster yang lainnya !
Download KGB Hunter

Read More......

Seni Sunda, Punk Rock, Indie Movement, dan Masyarakat Bandung

... Emang Bandung gak ada matinya. Langsung saja kuinjak rem dan kuparkirkan kembali motorku (tak sedikit pula yang ikut memarkirkan motornya bersama denganku) untuk melihat ada apa gerangan. Walaupun tanpa tenda-tenda stand dan poto-poto gubernur dan wakilnya, kerumunan ini lebih ramai daripada di Gedung sate. Pengemasan acaranya sih sangat sederhana, tapi tidak dengan pengunjungnya. Mereka sangat apresiatif.

Ternyata, ada sebuah acara yang diadakan salah satu clothing. Kebetulan daerah itu (Trunojoyo dan sekitarnya) adalah basis clothing di Bandung.

Langsung saja aku mendekat ke kerumunan tersebut dan......WAW.... CLOSEHEAD???? Ah, tambah saja aku semangat untuk melihat (tradisional OK, Punkrock juga T.O.P B.G.T,heuheuheu). Kebetulan sekali aku juga sangat senang dengan Close Head. Mulai dari saat mereka membuat album kompilasi ”STILL PUNX STIL SUCKS” bersama rekan-rekan se angkatannya Rocket Rockers, Sendal Jepit, dan beberapa band Punk Rock lainnya. Wah ternyata anak-anak abege Bandong sebagian pada di sini, nonton Close Head. Keren lah. Barudak Bandung masih terus mendukung indie movement dan gerakan-gerakan sejenisnya. Masih mencintai karya-karya lokal Bandung sendiri (ya walaupun masih bnyk yg tuturut munding, tapi itulah urang sunda).

Terlihat hausnya barudak Bandung terhadap acara-acara lokal yang pada tahun sebelum millennium sangat berjaya, tidak seperti sekarang, mau ijin tempat buat pagelaran seni indie saja susah. Terlebih akibat kejadian memilukan bulan Februari lalu. Antusiasme barudak Bandung terhadap acara-acara kelokalan komunitasnya, terlihat saat GOR SAPARUA kembali diaktifkan oleh anak-anak dari Gimmick (Edy Brokoli CS) beberapa bulan yang lalu. Walau sempat dihentikan di tengah-tengah acara oleh pihak kepolisian, tapi barudak Bandung sangat menghargai adanya acara tersebut. Acara tersebut tidak menimbulkan hal-hal yang di khawatirkan oleh pihak kepolisian. Semoga itu dapat membuktikan bahwa barudak Bandung damai anti rusuh.

Mari kita lihat perbedaan kegiatan anak muda Bandung yang ternyata lebih memilih mensuport kominitas Indie Movement ketimbang seni budaya lokal yang diselenggarakan resmi kerja sama dengan pemerintahnya sendiri (abis emang bagus-bagus juga, sih, band lokal Bandung. Percaya deh sama gw).

Ternyata sangat terasa, bagaimana bedanya, orang-orang di sekitar kita menghargai karya seni dan komunitasnya. Apapun budayanya, yang penting tetap bersatu menjaga Bandung

Seakan masih tidak percaya dengan kejadian hari Minggu kemarin, pada hari Senin pagi, aku buru-buru saja mencari informasi di media online lokal yang menjadi langgananku setiap pagi. Langsung saja aku buka pikiran-rakyat.com dan tribunjabar.co.id.

Yupiiii…benar saja aku menemukan berita yang aku cari. Dahsyat banget. Ternyata, yang datang kemaren dan pada bawa kamera gede-gede itu, ada yg wartawan dari dua surat kabar ini. Tak disangka ternyata mereka juga merasakan atmosfir yang aku rasakan saat itu. Lebih parah lagi di sini mereka hanya bisa memasukan poto dan keterangan potonya saja. Di media yang satunya lagi , masih agak mendingan lumayan ada beberapa paragraf untuk mengulas acara yang di Gedung Sate (19/10) hari itu.

Setelah dibaca dari berita mereka, pihak-pihak yang terkait memang terlihat tidak serius menyikapi acara tersebut. Lebih parah lagi disebutkan, Ketua Panitia Ananto Pratikno sudah berangkat ke Jakarta sejak Minggu (19/10) siang(paraaaaaah). Semoga para penggiat seni di Bandung tetap melaukan ’pergerakan’ walaupun kadang tak adil tapi seni harus tetap berjalan, jangan berhenti mewarnai Bandung

dengan kreativitas.

Read More......

Urbanfest 08: Mengangkat Budaya Urban dari Jalanan

Jakarta, Kompas - Kegairahan berekspresi berbagai komunitas perkotaan akan kembali tersalur lewat pergelaran budaya Urban Festival 2008 yang akan digelar pada 28-29 Juni 2008 di Pantai Carnaval Ancol, Jakarta. Segala ekspresi budaya dan berkesenian, permainan, sampai olahraga ekstrem yang biasa dikenal sebagai budaya urban akan tetap mengisi acara ini.

”Meski hanya digelar dua hari, tidak lagi tiga hari seperti tahun lalu, tetapi materi acaranya justru lebih variatif dan mencerminkan budaya kota. Meski tidak menyebutnya sebagai budaya jalanan, sebenarnya sebagian budaya kota berasal dari jalan, seperti street dance, harajuku, futsal, basket 3 on 3, sepeda lowrider, atau distro anak-anak muda,” ujar Budi Karya, Direktur Utama PT Pembangunan Jaya Ancol di Jakarta, pekan lalu.

Pergelaran budaya urban ini digelar secara kolaboratif oleh Ancol bersama Kompas Gramedia, Radio Prambors, Metro TV, dan Institut Kesenian Jakarta (IKJ). Sajian utama festival tidak hanya akan berisi sajian musik lintas aliran dari puluhan grup musik indie, festival grafiti dan mural, serta olahraga dan permainan ekstrem seperti tahun lalu, tetapi juga aktivitas yang korelasinya kuat dengan berbagai komunitas. Di sana akan ada, misalnya, pameran koleksi sneaker pimps atau penggemar sepatu dan aksesori yang dihiasi lukisan atau grafis, pergelaran tari jalanan, bioskop film indie, pertemuan komunitas modifikasi motor, komunitas penggemar gadget, sampai DJ musik.

”Yang mau kami angkat adalah ekspresi berbagai komunitas atau individu. Artinya, kami bukan hanya menyajikan kreasi-kreasi individual, tetapi justru interaksi, interelasi, dan ciri-ciri kaum urban dalam berbagai ekspresinya,” kata Gandung Bondowoso, Pembantu Rektor IKJ.

Budaya kota, kata Gandung, bisa eksis justru karena adanya relasi antara warga kota dan segala latar belakang etnis, budaya, maupun bangsa di sekitarnya. (NUG)

Sumber: Kompas, Jumat, 6 Juni 2008

Read More......
Template by : Avagtur www.avagtur.co.cc
Bottom