Teks oleh Oet Eno(musisi, penyanyi Indie asal Jakarta)
Perkembangan musik dunia seiring dengan peradabannya. Beragam dan banyak alirannya, tergantung penyampaian, cara karya musik tersebut ditampilkan. Baik aransemen, karakter vokal penyanyi, atau alat musik yang digunakan.
INDIE berasal dari kata independent , yang artinya merdeka. Merdeka dalam makna bebas berekspresi, bebas berkarya, idealis, cenderung tidak begitu menghiraukan sisi komersial. Ada yang mengatakan musik indie sebagai genre musik “not even exist” (tidak ada-red), karena disebut musik indie adalah untuk membedakan antara yang mainstream dengan indie.
Ada juga yang berpendapat musik indie adalah istilah untuk membedakan antara musik yang dimainkan oleh musisi profesional dengan musisi amatir (pendapat terakhir bisa saja salah). Yang jelas indie sebuah gerakan bermusik berbasis dari apa yang kita punya, etika yang dimiliki—mulai dari merekam, mendistribusikan, dan promosi—dengan uang sendiri.
Mainstream secara umum, arus utama, tempat di mana band-band yang bernaung di bawah label besar, sebuah industri yang mapan. Band-band tersebut dipasarkan dan dipromosikan secara luas, baik nasional maupun internasional lewat media cetak, elektronik hingga multimedia, dan terekspos secara baik.
Jika berbicara kriteria dari mainstream dengan indie, itu lebih kepada industrinya. Perbedaan lebih kepada nilai investasi yang dikeluarkan perusahaan rekaman. Kalau masalah talenta, tidak ada yang memungkiri kalau band-band indie terkadang lebih bagus daripada band-band mainstream. Jadi di sini hanya masalah uang, karena industri musik berbasis kepada profit. Label menanamkan modal besar untuk mencari keuntungan yang lebih besar.
“ Ada yang mengatakan musik indie sebagai genre musik “not even exist” (tidak ada-red), karena disebut musik indie itu adalah untuk membedakan antara yang mainstream dengan indie.”
Musik Indie di Indonesia
Tumbuh dengan sendirinya, layaknya musik rock n’ roll di Amerika yang tumbuh natural walaupun pada awalnya ditentang oleh orangtua dan pemuka agama. Indonesia terimbas karena kita mengidolakan band luar. Maka jika kita telusuri, hampir semua band Indonesia adalah epigon dari band-band luar. Mereka mengawali karir mereka dengan membawakan lagu-lagu dari band luar mulai dari Koes Plus, God Bless sampai band-band awal 90-an.
Sebenarnya musik indie atau dulunya disebut underground sudah ada sekitar tahun 1970. Kalau Koes Plus mengawali karirnya dengan langsung dikontrak oleh Remaco, di Indonesia dimulai dengan band-band seperti God Bless, AKA, Giant Step, Super Kid dari Bandung, Terncem dari Solo dan Bentoel dari Malang. Pada saat itu mereka sudah mendeklarasikan bahwa band mereka underground.
Di dalam majalah tahun 1971 diberitakan adanya Underground Music Festival di Surabaya. Kompetisi antar band yang diwakili oleh God Bless , Giant Step , Bentoel , dan Tencrem. Mereka bertarung dan dari sinilah cikal bakal scene underground alias indie lahir. Band-band indie pun mulai berkembang yang kemudian mewarisi apa yang dilakukan para pendahulu mereka.
PAS Band jadi Sumber Inspirasi
Kata Indie mulai populer saat munculnya PAS Band tahun 1993. Namun dari setiap generasi selalu terjadi revisi, kesalahan-kesalahan dari pendahulu (seperti tidak pernah merilis album, selalu membawakan lagu orang lain, senang mempopulerkan lagu orang lain dan minimnya dokumentasi tentang musik-musik mereka) diperbaiki.
Maka jika dibilang PAS band established indie itu benar, tapi bukan mereka yang melahirkan musik indie. Bahkan album indie pertama bukan album PAS Band— For Through The SAP —melainkan album dari Guruh Gipsy—yang dibuat sekitar tahun 1976. Ini terungkap dari seorang pengamat musik Deny Sakrie baru-baru ini.
Tapi yang pasti, PAS Band mempopulerkan gerakan indie pada tahun 1993. Lima ribu kopi album mereka ludes. Apa yang dilakukan PAS Band menjadi inspirasi semua band yang ada pada waktu itu. Kemudian barulah lahir lah Puppen, Pure Saturday , dan Waiting Room.
Avagtur itu Mencuri !
Mencuri perhatian orang dengan semangat Indie
Avagtur itu Marah !
Marah jika penindasan merajalela
Avagtur itu Malu !
Malu jika memilki kesalahan
Avagtur itu Tidak Ada !
Tidak ada kata berhenti untuk melakukan Perubahan
Avagtur itu Nama !
Nama yang tiada berarti sesudah mati
Mencuri perhatian orang dengan semangat Indie
Avagtur itu Marah !
Marah jika penindasan merajalela
Avagtur itu Malu !
Malu jika memilki kesalahan
Avagtur itu Tidak Ada !
Tidak ada kata berhenti untuk melakukan Perubahan
Avagtur itu Nama !
Nama yang tiada berarti sesudah mati
Live Traffic Feed
Avagtur Profil
Blog Archive
Kemerdekaan Berekspresi…
Label:
indie mania